Sabtu, 20 Juni 2009 - 12:59 wib
JAKARTA - Pimpinan Ponpes Soko Tunggal Abdurahman Wahid, Gus Nuril Arifin memandang ibadah umroh yang hendak dilakukan oleh cawapres Boediono sebagai sesuatu tindakan yang telat.
Dia pun menyesalkan pernyataan capres SBY yang pernah melontarkan bahwa pasangannya, Boediono merupakan penganut muslim yang taat tidak sesuai dengan hakikinya, karena di beberapa kesempatan Boediono jarang melakukan ibadah ke tanah suci.
"Boediono itu lucu, Saya memandang terlambat kenapa tidak kemaren-kemaren saja dilaksanakan umroh, ini tentu melahirkan kecurigaan alias berprasangka buruk dan tentunya itu dosa. Jadi, Kalau dia orang Islam tentu cita-cita yang sederhana diutamakan ke Tanah Suci, daripada pergi ke luar negeri," ujarnya usai acara Kongkow Bareng Gus Dur, Jalan Utan Kayu, Jakarta, Sabtu (20/06/2009).
Cawapres Boediono, sambungnya, hanya mendahulukan pendongkrakan citra diri penampilan dengan tujuan dan maksud tertentu di antaranya memanfaatkan momentum di tengah masa kampanye Pilpres 2009.
"Tentu disayangkan, politik itu tidak bisa disatukan dengan agama dan tidak ada hubungannya, justru akan menimbulkan dosa bagi orang lain," ujar Gus Nuril.
Sebab, kata dia, akan menimbulkan prasangka buruk bagi rakyat, padahal sesungguhnya ajakan umroh itu untuk membangun hubungan pribadi dengan khalik bukan sebagai nuansa politik umroh. (ram)
Sumber: http://pemilu.okezone.com/read/2009/06/20/268/231222/gus-nuril-anggap-rencana-umroh-boediono-telat
Tidak ada komentar:
Posting Komentar