Rabu, 06 Januari 2010, 10:31:54 WIB
Laporan: Taufik Damas
Jakarta, RMOL. Isu bahwa Presiden RI ke-4 KH Abdurrahman Wahid atau Gus Dur dibunuh yang disebarkan melalui SMS mengundang berbagai komentar orang yang dekat dengannya. Salah satunya adalah KH Nuril Arifin (Gus Nuril).
Kiai yang sering mendampingi Gus Dur di acara Kongkow Bareng Gus Dur (KBGD) ini menganggap isu itu terlalu jahat dan ngawur. Baginya, motif apa pun yang ada di balik penyebaran SMS tersebut sungguh di luar akal sehat.
"Jika ada orang yang tidak suka pada Susilo Bambang Yudoyono (SBY), silakan saja melakukan gerakan untuk menggulingkan SBY; silakan melakukan revolusi. Jangan memancing para pencinta Gus Dur dengan isu yang justru menistakan orang mulia ini. Jika ada motif sebaliknya, mengharapkan simpati mengalir kepada SBY setelah isu itu tidak terbukti, tetap saja jahat. Itu tidak pantas dilakukan oleh seorang Pancasilais", begitulah jawaban Gus Nuril ketika Rakyat Merdeka Online menghubunginya.
Menurut Gus Nuril, wafatnya Gus Dur tidak boleh dipolitisasi. "Gusti Allah bisa murka jika sesuatu yang alami dijadikan alat politik yang jahat," mantan Panglima Pasukan Berani Mati ini menegaskan.
Ketika ditanya soal konflik yang masih menyelimuti Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) pasca wafatnya Gus Dur, Gus Nuril hanya meminta semua pihak segera berdamai. Semua pihak harus punya itikad baik. Jangan saling membuat klaim yang akan merusak PKB itu sendiri. "Toh, mereka hanya menikmati, tidak ikut nyangkul. Masak tinggal menikmati saja tidak bisa," kata Gus Nuril sambil tertawa kecil. Sumber:http://www.rakyatmerdeka.co.id/news [fik]
Kiai yang sering mendampingi Gus Dur di acara Kongkow Bareng Gus Dur (KBGD) ini menganggap isu itu terlalu jahat dan ngawur. Baginya, motif apa pun yang ada di balik penyebaran SMS tersebut sungguh di luar akal sehat.
"Jika ada orang yang tidak suka pada Susilo Bambang Yudoyono (SBY), silakan saja melakukan gerakan untuk menggulingkan SBY; silakan melakukan revolusi. Jangan memancing para pencinta Gus Dur dengan isu yang justru menistakan orang mulia ini. Jika ada motif sebaliknya, mengharapkan simpati mengalir kepada SBY setelah isu itu tidak terbukti, tetap saja jahat. Itu tidak pantas dilakukan oleh seorang Pancasilais", begitulah jawaban Gus Nuril ketika Rakyat Merdeka Online menghubunginya.
Menurut Gus Nuril, wafatnya Gus Dur tidak boleh dipolitisasi. "Gusti Allah bisa murka jika sesuatu yang alami dijadikan alat politik yang jahat," mantan Panglima Pasukan Berani Mati ini menegaskan.
Ketika ditanya soal konflik yang masih menyelimuti Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) pasca wafatnya Gus Dur, Gus Nuril hanya meminta semua pihak segera berdamai. Semua pihak harus punya itikad baik. Jangan saling membuat klaim yang akan merusak PKB itu sendiri. "Toh, mereka hanya menikmati, tidak ikut nyangkul. Masak tinggal menikmati saja tidak bisa," kata Gus Nuril sambil tertawa kecil. Sumber:http://www.rakyatmerdeka.co.id/news [fik]
selamat siang! saya minta mengapa muncul kelompok multiagama di indonesia
BalasHapus