Ketika Gus Dur, Presiden RI ke 4 mau dilengserkan, nama KH Dr.Nuril Arifin, yang akrab dipanggil Gus Nuril – merupakan salah satu Pembela terdepan , dengan memimpin sekitar 250ribu PASUKAN BERANI MATI yang siap mengamankan Istana Negara – Jakarta.
Hanya karena kebesaran hati Gus Dur, yang tidak mengijinkan Pasukan Gus Nuril bertindak anarki, maka tidak terjadi pertumpahan darah disekltar MONAS, saat akhirnya Gus Dur benar-benar lengser, dan langsung diterbangkan ke Amerika untuk berobat.
Gus Nuril tidak mendendam pada para Tokoh Nasional yang melengserkan Gus Dur, namun Media sempat mengekspose – seolah ada ketegangan antara Gus Nuril dan Amin Rais, salah satu Tokoh dibalik Lengsernya Gus Dur.
Hingga ketika Gus Nuril tetap menjalankan aktivitasnya –Memimpin Pondok Pesantren SOKO TUNGGAL, Amin Rais menyempatkan datang ke PONPES Multi Agama di Semarang Timur itu, untuk menunjukkan kepada masyarakat luas, bahwa diantara dua Tokoh kontroversial itu telah terjadi Rekonsiliasi.
Datang ke Komplek Pesantren Soko Tunggal memang mengasyikkan. Walaupun namanya Pondok Pesantren, ternyata Santrinya terdiri dari beberapa Macam Pemeluk Agama yang berbeda-beda. Ada Islam ,Budha, Kristen, Kong Hu Cu, Hindu, bahkan dari beberapa Aliran Kepercayaan juga banyak.
Para Santrinya juga datang dari berbagai Etnis, ada Jawa, Manado, Cina, Sunda, dan masih banyak yang lain. Tentu kondisi ini selaras dengan ajaran Gus Dur yang Pluralis itu, dan Gus Nuril adalah salah satu Aplikatornya, dalam mengejawantahkan Semangat Bhineka Tunggal Ika – Demi keutuhan Negara Kesatuan Republik Indonesia.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar